Kamis, 04 Juli 2013

Manusia dan Cinta Kasih



Manusia dan cinta kasih

Pada umumnya manusia dan cinta kasih tidak dapat dipisahkan dan memiliki keterkaitan. Menurut kamus bahasa Indonesia, cinta adalah rasa yang sangat suka kepada atau rasa sayang kepada, ataupun rasa yang sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih memiliki arti perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.

Dengan kata lain cinta dan kasih memiliki hamir kesamaan arti tetapi, kata kasih sangat memperkuat arti dari cinta. Perbedaan cinta dan kasih adalah cinta itu lebih mengandung arti rasa yang sangat mendalam  sedangakn kasih adalah sebuah pengungkapan untuk mengeluarkan rasa yang mengarah kepada sesearang yang dicintai. Ada tingkat cinta, yaitu:

1.       Cinta atas dasar yang mengharapkan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seseorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya tersebut. Dan biasanya menginginkan berwujud materi.

2.       Cinta atas dasar mengharapkan ridho dari kekasih. Yaitu mencintai kekasih karena hanya mengharapkan ridhonya semata. Sesorang yang memiliki tingkat ini akan melakukan apapun secara sukarela demi sang kekasih mendapatkan kebahagiaan, kesenangan, terhindar dari marabahaya, dan lain – lain. Terkadang dia mau bersedia melakukan sesuatu yang tidak masuk akal demi membahagiakan sang kekasih.

3.       Cinta atas dasar mengharapkan ridho Allah SWT dan sekaligus ridho kekasih. Pada cinta tingkatan ke dua, adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan sangat tulus namun apa yang dilakukannya tidak diridhoi oleh Allah SWT. Artinya apa yang dia lakukan menyimpang dari aturan – aturan atau ajaran – ajaran agama.

Ada berbagai bentuk cinta, yaitu:

1.       Cinta kepada Allah SWT atau Sang Pencipta, yaitu cinta yang bersumber dari diri sendiri terhadap Allah SWT atau Sang Pencipta.

2.       Cinta keibuan, yaitu cinta dan kasih sayang yang bersumber dari cinta seorang ibu terhadap anak – anaknya.

3.       Cinta diri sendiri, yaitu cinta yang bersumber dari diri sendiri. Cinta dapat nernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus diri dan hatinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.

4.       Cinta pesaudaraan, yaitu cinta yang diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta dalam persaudaraan tidak memiliki batasan – batasan manusia yang berdasarkan SARA.

5.       Cinta erotis, yaitu cinta dan kasih sayang yang bersumber dari cinta birahi yang merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga dapat memperdayakan cinta yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar