Kamis, 24 Januari 2013

Manfaat dan Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


1). Manfaat dan Kemajuan Iptek

   a). Limbah ternak untuk pupuk (kompos)
   b). Memperluas lapangan pekerjaan karena dibukanya industri - industri baru.
   c). Pengolahan Sumber Daya Alam yang lebih berkualitas dan optimal.
   d). Peningkatan dan pemanfaatan sumber energi baru.
   e). Dalam bidang komunikasi penggunaan waktu lebih efisien dan lebih cepat  mendapatkan informasi


2).  Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terhadap Lingkungan Hidup

   a). Transportasi, berupa pencemaran udara, suaradan pertambangan dan pencemaran udara
  b). Lautan akibat pencemaran air limbah pabrik, minyak dari tambang - tambang minyak dan pencemaran dari kapal - kapal tanker.
   c). Perikanan, karena pendangkalan sungai, erosi, pembuangan limbah industri sehingga meracuni ikan dan polusi air.
  d). kemajuan teknologi TV menimbulkan pergeseran norma dan nilai bermasyarakat, berkembangnya konsumerisme, seks bebas, dan sadisme.
   e). Pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran, pencemaran buangan penambangan, rusaknya lahan - lahan bekas pertambangan dan pencemaran udara.  

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi terbuka


Pengertian

     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang di jadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Sedangkan menurut Moerdiono, ideologi adalah suatu terminologi asing berati a system of ideas, yaitu suatu rangkaian ide yang terpadu menjadi satu gagasan - gagasan politik yang timbul dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ditata secara sistematis menjadi satu kesatuan yang utuh.

      Pancasila sebagai ideologi terbuka, berarti bangsa Indonesia diharuskan mempertajamm kesadaran akan nilai - nilai dasarnya yang bersifat abadi, dilain pihak didorong untuk mengembangkan secara kreatif dan dinamis untuk menjawab kebutuhan zaman.


Dampak Penerimaan Pancasila sebagi Ideologi Terbuka

       Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak akan melemah bahkan sebaliknya Pancasila akan bertambah kuat karena mempreroleh kesegaran - kesegaran baru sesuai dinamika kehidupan. Lain dengan ideologi tertutup, dalam arti ideologi yang tidak lagi bereaksi dengan dinamika lingkungan sekitarnya, dalam waktu yang singkat pasti akan kehilangan relevansinya dan ideologi tertutup akan mengalami pembusukan dari dalam.

        Ciri khas ideologi terbuka adalah bahwa nilai - nilai dan cita - citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri. Ideologi terbuka yang di kembangkan oleh bangsa Indonesia senantiasa terbuka untuk proses reformasi dalam bidang kenegaraan, karena ideologi terbuka berasal dari masyarakat yang sifatnya dinamis.

         Konsekuensi penerimaan Pancasila sebagai ideologi terbuka tentunya akan membuat Pancasila selalu mengikuti perkembangan zaman, dan berarti dinamis serta tidak akan ketinggalan zaman. Namun dalam mempertahankan serta memasyarakatkannya di perlukan  kerja keras seluruh warga negara Indonesia dan aparatur negara yang kompak dan bersatu padu.

Rabu, 23 Januari 2013

MATERI

MATERI DAN HUKUM – HUKUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN MATERI
       
       Dalam Ilmu Kimia kita dapat mempelajari struktur materi dan perubahan yang dialami oleh materi, baik dalam proses - proses alamiah maupun dalam eksperimen yang direncanakan. Jadi dalam Ilmu Kimia kita dapat mengetahui bagaimana benda atau materi di alam raya dapat diubah dari bentuk yang ada dengan sifat – sifat tertentu menjadi bentuk – bentuk lain dengan sifat – sifat yang berbeda.

     Sebagai contoh, Ilmu kimia memberikan pengetahuan yang memungkinkan untuk perubahan bentuk minyak alami menjadi berbagai jenis bahan baku sejumlah plastik, obat – obatan dan pestisida. Materi itu sendiri dapat diartikan sebagai setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang dan jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang di sebut massa. Sedangkan Massa itu sendiri dapat diartikan hanyalah salah satu dari banyak sifat atau ciri khas materi yang dapat dikenal dan dibedakan dari lainnya.

    Antoine Lavoiser di Perancis tahun 1789, merumuskan Hukum Kekekalan Massa dari ribuan eksperimen yang berkembang pada abad ke-18. Hukum Kekekalan Massa berbunyi “Massa tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan dalam perubahan materi apa saja” atau dengan kata lain massa sesudah reaksi sama dengan sebelum reaksi. Selain hukum Kekekalan Massa ada juga Hukum Perbandingan Tetap yang berbunyi “Perbandingan massa unsur – unsurdi dalam suatu persenyawaan kimia adalah tetap”.

Sabtu, 19 Januari 2013

Perkembangan Islam di Berbagai Nusantara

Perkembangan Islam di Berbagai Nusantara
 

=> Di Sumatra

Wilayah Nusantara yang mula-mula dimasuki Islam adalah pantai barat pulau Sumatra dan daerah Pasai yang terletak di Aceh utara yang kemudian di masing-masing kedua daerah tersebut berdiri kerajaan Islam yang pertama yaitu kerajaan Islam Perlak dan Samudra Pasai.

Menurut keterangan Prof. Ali Hasmy dalam makalah pada seminar “Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh” yang digelar tahun 1978 disebutkan bahwa kerajaan Islam yang pertama adalah kerajaan Perlak. Namun ahli sejarah lain telah sepakat, Samudra Pasailah kerajaan Islam yang pertama di Nusantara dengan rajanya yang pertama adalah Sultan Malik Al-Saleh (memerintah dari tahun 1261 s.d 1297 M). Sultan Malik Al-Saleh sendiri semula bernama Marah Silu. Setelah mengawini putri raja Perlak kemudian masuk Islam berkat pertemuannya dengan utusan Syarif Mekkah yang kemudian memberi gelar Sultan Malik Al-Saleh.

Kerajaan Pasai sempat diserang oleh Majapahit di bawah panglima Gajah Mada, tetapi bisa dihalau. Ini menunjukkan bahwa kekuatan Pasai cukup tangguh dikala itu. Baru pada tahun 1521 di taklukkan oleh Portugis dan mendudukinya selama tiga tahun. Pada tahun 1524 M Pasai dianeksasi oleh raja Aceh, Ali Mughayat Syah. Selanjutnya kerajaan Samudra Pasai berada di bawah pengaruh keSultanan Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam (sekarang dikenal dengan kabupaten Aceh Besar).

Munculnya kerajaan baru di Aceh yang berpusat di Bandar Aceh Darussalam, hampir bersamaan dengan jatuhnya kerajaan Malaka karena pendudukan Portugis. Dibawah pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah atau Sultan Ibrahim kerajaan Aceh terus mengalami kemajuan besar. Saudagar-saudagar muslim yang semula berdagang dengan Malaka memindahkan kegiatannya ke Aceh. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Iskandar Muda Mahkota Alam ( 1607 - 1636).

Kerajaan Aceh ini mempunyai peran penting dalam penyebaran Agama Islam ke seluruh wilayah Nusantara. Para da’i, baik lokal maupun yang berasal dari Timur Tengah terus berusaha menyampaikan ajaran Islam ke seluruh wilayah Nusantara. Hubungan yang telah terjalin antara kerajaan Aceh dengan Timur Tengah terus semakin berkembang. Tidak saja para ulama dan pedagang Arab yang datang ke Indonesia, tapi orang-orang Indonesia sendiri banyak pula yang hendak mendalami Islam datang langsung ke sumbernya di Mekah atau Madinah. Kapal-kapal dan ekspedisi dari Aceh terus berlayar menuju Timur Tengah pada awal abad ke 16. Bahkan pada tahun 974 H. atau 1566 M dilaporkan ada 5 kapal dari kerajaan Asyi (Aceh) yang berlabuh di bandar pelabuhan Jeddah. Ukhuwah yang erat antara Aceh dan Timur Tengah itu pula yang membuat Aceh mendapat sebutan Serambi Mekah.


=> Di Jawa
 

Benih-benih kedatangan Islam ke tanah Jawa sebenarnya sudah dimulai pada abad pertama Hijriyah atau abad ke 7 M. Hal ini dituturkan oleh Prof. Dr. Buya Hamka dalam bukunya Sejarah Umat Islam, bahwa pada tahun 674 M sampai tahun 675 M. sahabat Nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan pernah singgah di tanah Jawa (Kerajaan Kalingga) menyamar sebagai pedagang. Bisa jadi Muawiyah saat itu baru penjajagan saja, tapi proses dakwah selanjutnya dilakukan oleh para da’i yang berasal dari Malaka atau kerajaan Pasai sendiri. Sebab saat itu lalu lintas atau jalur hubungan antara Malaka dan Pasai disatu pihak dengan Jawa dipihak lain sudah begitu pesat.

Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali Sanga, yaitu :

a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik

Beliau dikenal juga dengan sebutan Syeikh Magribi. Ia dianggap pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata negara dan sebagai perintis lembaga pendidikan pesantren. Wafat tahun 1419 M.(882 H) dimakamkan di Gapura Wetan Gresik

b. Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel)

Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M. Ayahnya orang Arab dan ibunya orang Cempa, ia sebagai mufti dalam mengajarkan Islam tak kenal kompromi dengan budaya lokal. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya menolak mencuri, mabuk, main wanita, judi dan madat, yang marak dimasa Majapahit. Beliau wafat di desa Ampel tahun 1481 M.

Jasa-jasa Sunan Ampel :

1) Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Dari pesantren ini lahir para mubalig kenamaan seperti : Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan Demak pertama), Raden Makhdum (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat) dan Maulana Ishak yang pernah diutus untuk menyiarkan Islam ke daerah Blambangan.

2) Berperan aktif dalam membangun Masjid Agung Demak yang dibangun pada tahun 1479 M.

3) Mempelopori berdirinya kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan Raden Patah sebagai Sultan pertama.

c. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku)

Ia putra Syeikh Yakub bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan menguasai ilmu Falak. Dimasa menjelang keruntuhan Majapahit, ia dipercaya sebagai raja peralihan sebelum Raden Patah naik menjadi Sultan Demak. Ketika Sunan Ampel wafat, ia menggantikannya sebagai mufti tanah Jawa.

d. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)

Putra Sunan Ampel lahir tahun 1465. Sempat menimba ilmu ke Pasai bersama-sama Raden Paku. Beliaulah yang mendidik Raden Patah. Beliau wafat tahun 1515 M.

e. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)

Ia tercatat paling banyak menghasilkan karya seni berfalsafah Islam. Ia membuat wayang kulit dan cerita wayang Hindu yang diislamkan. Sunan Giri sempat menentangnya, karena wayang Beber kala itu menggambarkan gambar manusia utuh yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kalijaga mengkreasi wayang kulit yang bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini adalah sebuah usaha ijtihad di bidang fiqih yang dilakukannya dalam rangka dakwah Islam.

f. Sunan Drajat

Nama aslinya adalah Syarifudin (putra Sunan Ampel, adik Sunan Bonang). Dakwah beliau terutama dalam bidang sosial. Beliau juga mengkader para da’i yang berdatangan dari berbagai daerah, antara lain dari Ternate dan Hitu Ambon.

g. Syarif Hidayatullah

Nama lainnya adalah Sunan Gunung Jati yang kerap kali dirancukan dengan Fatahillah, yang menantunya sendiri. Ia memiliki keSultanan sendiri di Cirebon yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat sokoguru masjid Demak selain Sunan Ampel, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang. Keberadaan Syarif Hidayatullah dengan kesultanannya membuktikan ada tiga kekuasaan Islam yang hidup bersamaan kala itu, yaitu Demak, Giri dan Cirebon. Hanya saja Demak dijadikan pusat dakwah, pusat studi Islam sekaligus kontrol politik para wali.

h. Sunan Kudus

Nama aslinya adalah Ja’far Sadiq. Lahir pada pertengahan abad ke 15 dan wafat tahun 1550 M. (960 H). Beliau berjasa menyebarkan Islam di daerah kudus dan sekitarnya. Ia membangun masjid menara Kudus yang sangat terkenal dan merupakan salah satu warisan budaya Nusantara.

i. Sunan Muria

Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said putra Sunan Kalijaga. Beliau menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana gamelan, wayang serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, disebelah utara kota Kudus.

Diparuh awal abad 16 M, Jawa dalam genggaman Islam. Penduduk merasa tentram dan damai dalam ayoman keSultanan Demak di bawah kepemimpinan Sultan Syah Alam Akbar Al Fatah atau Raden Patah. Hidup mereka menemukan pedoman dan tujuan sejatinya setelah mengakhiri masa Siwa-Budha serta animisme. Merekapun memiliki kepastian hidup bukan karena wibawa dan perbawa sang Sultan, tetapi karena daulah hukum yang pasti yaitu syari’at Islam

“Salokantara” dan “Jugul Muda” itulah dua kitab undang-undang Demak yang berlandaskan syari’at Islam. Dihadapan peraturan negeri pengganti Majapahit itu, semua manusia sama derajatnya, sama-sama khalifah Allah di dunia. Sultan-Sultan Demak sadar dan ikhlas dikontrol oleh kekuasaan para Ulama atau Wali. Para Ulama itu berperan sebagai tim kabinet atau merangkap sebagai dewan penasehat Sultan.

Dalam versi lain dewan wali sanga dibentuk sekitar 1474 M. oleh Raden Rahmat (Sunan Ampel), membawahi Raden Hasan, Maftuh Ibrahim, Qasim (Sunan Drajat) Usman Haji (ayah Sunan Kudus, Raden Ainul Yakin (Sunan Gresik), Syekh Sutan Maharaja Raden Hamzah, dan Raden Mahmud. Beberapa tahun kemudian Syekh Syarif Hidayatullah dari Cirebon bergabung di dalamnya. Sunan Kalijaga dipercaya para wali sebagai muballig keliling. Disamping wali-wali tersebut, masih banyak Ulama yang dakwahnya satu kordinasi dengan Sunan Ampel hanya saja, sembilan tokoh Sunan Wali Sanga yang dikenal selama ini memang memiliki peran dan karya yang menonjol dalam dakwahnya.

   

=> Di Sulawesi


Ribuan pulau yang ada di Indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau ke pulau. Baik atas motivasi ekonomi maupun motivasi politik dan kepentingan kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah Celebes atau Sulawesi. Menurut catatan company dagang Portugis pada tahun 1540 saat datang ke Sulawesi, di tanah ini sudah ditemui pemukiman muslim di beberapa daerah. Meski belum terlalu banyak, namun upaya dakwah terus berlanjut dilakukan oleh para da’i di Sumatra, Malaka dan Jawa hingga menyentuh raja-raja di kerajaan Gowa dan Tallo atau yang dikenal dengan negeri Makasar, terletak di semenanjung barat daya pulau Sulawesi.

Kerajaan Gowa ini mengadakan hubungan baik dengan kerajaan Ternate dibawah pimpinan Sultan Babullah yang telah menerima Islam lebih dahulu. Melalui seorang da’i bernama Datuk Ri Bandang agama Islam masuk ke kerajaan ini dan pada tanggal 22 September 1605 Karaeng Tonigallo, raja Gowa yang pertama memeluk Islam yang kemudian bergelar Sultan Alaudin Al Awwal (1591-1636 ) dan diikuti oleh perdana menteri atau Wazir besarnya, Karaeng Matopa.

Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam Gowa Tallo menyampaikan pesan Islam kepada kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone. Raja Luwu segera menerima pesan Islam diikuti oleh raja Wajo tanggal 10 Mei 1610 dan raja Bone yang bergelar Sultan Adam menerima Islam tanggal 23 November 1611 M. Dengan demikian Gowa (Makasar) menjadi kerajaan yang berpengaruh dan disegani. Pelabuhannya sangat ramai disinggahi para pedagang dari berbagai daerah dan manca negara. Hal ini mendatangkan keuntungan yang luar biasa bagi kerajaan Gowa (Makasar). Puncak kejayaan kerajaan Makasar terjadi pada masa Sultan Hasanuddin (1653-1669).



Sumber : http://www.saefudin.info/2008/12/perkembangan-islam-di-indonesia.html#.UJMncWf66ZQ

Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Pembinaan dan pengembangan generasi muda disini adalah membina dan mengembangkan kemampuan atau potensi generasi muda dengan benar. Contohnya dari membina generasi muda adalah mengadakan karang taruna atau semacam organisasi lainnya, sedangkan pengembangan contohnya ialah memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berkarya dengan kemampuan yang generasi muda tersebut miliki.



Sumber : http://cahayapenerangdunia.blogspot.com/2011/07/pembinaan-dan-pengembangan-generasi.html

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

Individu

Individu merupakan makhluk hidup yabng mempunyai karakteristik yang berbeda-beda atau dapat dikatakan individu yang satu dengan yang lain tidaklah sama.
Individu juga dapat diartikan sebagai bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.

Keluarga

Keluarga merupakan sekumpulan makhluk hidup yang memiliki keterkaitan darah antara yang satu dengan yang lainnya. K
eluarga juga dapat diartikan adalah sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Masyarakat
Masyarakat merupakan sekumpulan keluarga yang menetap di suatu wilayah sehingga terjalin interaksi sosial.
Masyarakat juga dapat diartikan adalah sebagai sejumlah manusia yang mempunyai satu kesatuan golongan yang berhubungan dan mempunyai kepentingan yang sama.

Sumber : id.wikipedia.org

Senin, 14 Januari 2013

Fungsi Agama Dalam Masyarakat



Fungsi Agama Dalam Masyarakat

     Pengertian agama itu sendiri adalah suatu ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan manusia  kepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan  lingkungan sekitar.

      Di Indonesia sendiri terdapat empat macam agama yang saya ketahui yaitu Agama Islam, Agama Kristen, Agama Budha, dan Agama Hindu. Fungsi agama dalam masyarakat adalah sangat penting karena jika tidak ada agama di masyarakat, masyarakat tersebut akan sulit mengatur hubungan antar mayarakat dengan lingkungan sekitar maupun masyarakat dengan Tuhan Yang Maha Esa. 

 Maka oleh karena itu fungsi agama di dalam masyarakat begitu sangat penting. Contoh nya adalah sholat, sholat dapat mengatur ketaatan dan keimanan seseorang kepada Tuhan Yang Maha Esa


Sumber : http://defanani.blogspot.com/2012/10/fungsi-agama-dalam-kehidupan-masyarakat.html

Aspek Positif dan Negatif Perkotaan


Aspek Positif dan Negatif Perkotaan


Dalam perkotaan banyak terdapat baik dan buruknya atau sering di sebut juga dengan positif dan negatif. Di perkotaan banyak hal yang sering kita jumpai mulai dari kemacetan, kebanjiran, tindakan asusila hingga tindakan kriminalitas. Dan berikut ini adalah contoh aspek positif dan negatif di dalam perkotaan.



      Aspek positif di perkotaan adalah meliputi :

            
            a). Lebih mudah mendapatkan pendidikan lanjutan.

            
            b). Lebih mudah mendapatkan informasi, karena di perkotaan teknologi cenderung lebih

                    maju.

            
            c). Lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha.



     
 Aspek negatif di perkotaan adalah meliputi :

             
             a). Tindakan asusila lebih banyak.

          
          b). Berkembang pesatnya teknologi berakibat kecanduan game online, situs-situs yang tidak berguna di dalam bidang pendidikan.

              
             c). Sering terjadi kemacetan dan sempitnya sistem draenase yang dapat mengakibatkan  banjir.

             
            d). Jarangnya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan tindakan kriminal semakin hari semakin tinggi.

Sumber : http://bimanovakh.blogspot.com/2011/01/masyarakat-perkotaan-aspek-aspek.html

Peran Warga Negara Dalam Negara Hukum Republik Indonesia


Peran Warga Negara Dalam Negara Hukum Republik Indonesia


     Hukum diatur didalam Undang Undang maupun didalam Undang Undang Dasar 1945. Di dalam hukum semua warga negara Indonesia di anggap sama, tetapi ada juga masyarakat yang beranggapan tidak seperti itu.Negara adalah satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk memaksa bagi ketertiban sosial.

     Peran warga negara dalam negara hukum Republik Indonesia adalah membantu para penegak hukum untuk mematuhi peraturan yang telah di buat. Pada dasarnya Negara Republik Indonesia adalah negara hukum. Dan hukum di buat untuk membatasi tingkah laku dan perilaku suatu warga negara.

Peran warga negara :

Ø  Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan

Ø  Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional

Ø  Memberikan bantuan sosial, memberikan rehabilitasi sosial, mela- kukan pembinaan kepada fakir miskin

Ø  Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar

Ø  Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa

Ø  Menciptakan kerukunan umat beragama

Ø  Ikut serta memajukan pendidikan nasional

Ø  Merubah budaya negatif yang dapat menghambat kemajuan bangsa

Ø  Memelihara nilai–nilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll)

Ø  Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara

Ø  Menjaga keselamatan bangsa dari segala macam ancaman.


Sumber : Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/peran-warga-negara-sebagai-bangsa-indonesia/