Kamis, 24 Januari 2013

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi terbuka


Pengertian

     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi adalah kumpulan konsep bersistem yang di jadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Sedangkan menurut Moerdiono, ideologi adalah suatu terminologi asing berati a system of ideas, yaitu suatu rangkaian ide yang terpadu menjadi satu gagasan - gagasan politik yang timbul dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ditata secara sistematis menjadi satu kesatuan yang utuh.

      Pancasila sebagai ideologi terbuka, berarti bangsa Indonesia diharuskan mempertajamm kesadaran akan nilai - nilai dasarnya yang bersifat abadi, dilain pihak didorong untuk mengembangkan secara kreatif dan dinamis untuk menjawab kebutuhan zaman.


Dampak Penerimaan Pancasila sebagi Ideologi Terbuka

       Sebagai ideologi terbuka, Pancasila tidak akan melemah bahkan sebaliknya Pancasila akan bertambah kuat karena mempreroleh kesegaran - kesegaran baru sesuai dinamika kehidupan. Lain dengan ideologi tertutup, dalam arti ideologi yang tidak lagi bereaksi dengan dinamika lingkungan sekitarnya, dalam waktu yang singkat pasti akan kehilangan relevansinya dan ideologi tertutup akan mengalami pembusukan dari dalam.

        Ciri khas ideologi terbuka adalah bahwa nilai - nilai dan cita - citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat itu sendiri. Ideologi terbuka yang di kembangkan oleh bangsa Indonesia senantiasa terbuka untuk proses reformasi dalam bidang kenegaraan, karena ideologi terbuka berasal dari masyarakat yang sifatnya dinamis.

         Konsekuensi penerimaan Pancasila sebagai ideologi terbuka tentunya akan membuat Pancasila selalu mengikuti perkembangan zaman, dan berarti dinamis serta tidak akan ketinggalan zaman. Namun dalam mempertahankan serta memasyarakatkannya di perlukan  kerja keras seluruh warga negara Indonesia dan aparatur negara yang kompak dan bersatu padu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar